PENGERTIAN
KOMUNIKASI MASSA (MT KOMASSA)
Komunikasi
massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai
kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang
menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan
sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan
dari media of mass communication. Massa mengandung pengertian orang
banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat
tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau
hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Berlo (dalam Wiryanto, 2005) mengartikan massa sebagai
meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau
orang-orang pada ujung lain dari saluran.
A. Unsur-Unsur
Komunikasi Massa
Harold D. Lasswell (dalam Wiryanto,
2005) memformulasikan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut ”Who Says What in Which Channelto Whom With What Effect?”
- Unsur who (sumber atau komunikator). Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi
atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi (institutionalized
person). Yang dimaksud dimaksud dengan lembaga dalam hal ini adalah
perusahaan surat kabar, stasiun radio, televisi, majalah, dan sebagainya.
Sedangkan yang dimaksud institutionalized person adalah redaktur
surat kabar (sebagai contoh). Melalui tajuk rencana menyatakan pendapatnya
dengan fasilitas lembaga. Oleh karena itu, ia memiliki kelebihan dalam
suara atau wibawa dibandingkan berbicara tanpa fasilitas lembaga.
- Unsur says what
(pesan). Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang
sangat besar dan dapat menjangkau audien yang sangat banyak.
Pesan-pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan sebagainya.
Charles Wright (1977) memberikan karakteristik pesan-pesan komunikasi
massa sebagai berikut:
- publicly. Pesan-pesan komunikasi massa pada umumnya
tidak ditujukan kepada orang perorang secara eksklusif, melainkan
bersifat terbuka, untuk umum atau publik.
- rapid. Pesan-pesan komunikasi massa dirancang
untuk mencapai audien yang luas dalam waktu yang singkat serta simultan.
- transient. Pesan-pesan komunikasi massa untuk memenuhi
kebutuhan segera, dikonsumsi sekali pakai dan bukan untuk tujuan yang
bersifat permanen. Pada umumnya, pesan-pesan komunikasi massa cenderung
dirancang secara timely, supervisial, dan kadang-kadang bersifat sensasional.
- Unsur in which channel (saluran atau
media). Unsur ini menyangkut semua peralatan yang digunakan untuk
menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Media yang mempunyai
kemampuan tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, internet,
dan sebagainya.
- Unsur to whom (penerima; khalayak;
audien). Penerima pesan-pesan komunikasi massa biasa disebut audien atau
khalayak. Orang yang membaca surat kabar, mendengarkan radio, menonton
televisi, browsing internet merupakan beberapa contoh dari audien.
Menurut Charles Wright (dalam Wiryanto, 2005), mass
audien memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
- Large yaitu penerima-penerima pesan komunikasi
massa berjumlah banyak, merupakan individu-individu yang tersebar dalam
berbagai lokasi;
- Heterogen yaitu penerima-penerima pesan komunikasi
massa terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, beragam dalam hal
pekerjaan, umur, jenis kelamin, agama, etnis, dan sebagainya;
- Anonim yaitu anggota-anggota dari mass audien
umumnya tidak saling mengenal secara pribadi dengan komunikatornya.
- Unsur with what effect (dampak). Dampak
dalam hal ini adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audien
sebagai akibat dari keterpaan pesan-pesan media. David Berlo (dalam
Wiryanto, 2005) mengklasifikasikan dampak atau perubahan ini ke dalam tiga
kategori, yaitu: perubahan dalam ranah pengetahuan; sikap; dan perilaku
nyata. Perubahan ini biasanya berlangsung secara berurutan.
B. Ciri-ciri
komunikasi massa
Sedangkan ciri-ciri
komunikasi massa, menurut Elizabeth Noelle Neumann (dalam Jalaluddin Rakhmat,
1994) adalah sebagai berikut:
1.
Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui
media teknis;
2.
Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi
antara peserta-peserta komunikasi;
3.
Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik
yang tidak terbatas dan anonim;
4.
Mempunyai publik yang secara tersebar.
Pesan-pesan media tidak dapat dilakukan secara
langsung artinya jika kita berkomunikasi melalui surat kabar, maka komunike
kita tadi harus diformat sebagai berita atau artikel, kemudian dicetak,
didistribusikan, baru kemudian sampai ke audien. Antara kita dan audien tidak
bisa berkomunikasi secara langsung, sebagaimana dalam komunikasi tatap muka.
Istilah yang sering digunakan adalah interposed. Konsekuensinya adalah,
karakteristik yang kedua, tidak terjadi interaksi antara komunikator dengan audien.
Komunikasi berlangsung satu arah, dari komunikator ke audien, dan
hubungan antara keduanya impersonal.
Karakteristik pokok ketiga adalah pesan-pesan
komunikasi massa bersifat terbuka, artinya pesan-pesan dalam komunikasi massa
bisa dan boleh dibaca, didengar, dan ditonton oleh semua orang. Karakteristik
keempat adalah adanya intervensi pengaturan secara institusional antara si
pengirim dengan si penerima. Dalam berkomunikasi melalui media massa, ada
aturan, norma, dan nilai-nilai yang harus dipatuhi. Beberapa aturan perilaku
normatif ada dalam kode etik, yang dibuat oleh organisasi-organisasi jurnalis
atau media.
Dengan demikian, komunikasi massa dapat
didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah
audien yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa cetak atau
elektrolit sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Daftar
Pustaka:
McQuail, 1987, Teori Komunikasi Massa ed. 2,
Jakarta: Erlangga
Nurudin, 2003, Komunikasi Massa, Malang:
CESPUR.
Warsito, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi,
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Jalaluddin Rakhmat,
1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Shoemaker &
Reese, 1996, Mediating the Message: Theories of Influences on Mass Media
Content, USA:Longman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar